Rabu, 11 Mei 2011

SALAH LANGKAH

MA:  Insan hendaklah bersangka baik dengan Allah. Meyakini bahwa Allah senantiasa melimpah ruahkan rahmatNya. Mendampingkan diri kepada Allah melalui jendela perbuatan dan amalan yang diridhlai. Apabila Allah ridha kepadanya, maka dia akan merasakan betapa Allah itu hampir dan tidak jauh darinya.
Sebenarnya, insan itulah yang selalu menjauhkan dari Allah. Apabila dia ditimpa cobaan dia bertanya dimana Allah?!! Sikap dan akhlak insan terhadap Allah selalu menyebabkan insan gilang pedoman, merasa diri dipencilkan dan tiada tempat yang ingin mendengar rintihannya. Sedangkan tempat untuk mengadu dan merintih senantiasa terbuka di sisi Allah.
Kadang kala seseorang insan rela ke sana-sini memohon bantuan bagi sesuatu pekerjaan dan urusannya dari makhluk sehingga terlupakan untuk memohon bantuan dan bertawakkal kepada Allah. Bersusah payah insan berjumpa orang lain demi mengadu rasa hati dan derita sehingga dia lupa untuk mengadu kepada Allah yang senantiasa mendengar rintihan hambaNya dengan penuh rahmat.
Ini semua karena insan merasakan Allah itu jauh darinya dan dia lupakan firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 186 yang berbunyi
:
 "Dan apabila hamba-hambaku bertanya engkau (Wahai Muhammad) tentangKu, (maka jawablah) sesungguhnya Aku ini dekat, Aku menjawab seruan siapa yang berdo'a kepadaKu apabila dia berdo'a. Maka hendaklah dia menyaut seruan (menunaikan perintahKu) dan beriman kepadaKu mudah-mudahan mereka selalu berada di atas petunjuk."

Ya, Allah itu hampir dan amat sudi untuk segala do'a yang diangkat kepadaNya. Justru itu sangat mengherankan bila ada insan yang meninggalkan do'a kepada Allah yang dekat kepadaNya lalu mendapatkan makhluk-makhluk yang tidak terdaya untuk mengadu segala rasa hati dan dukacita. Padahal kita tahu bahwa sikap makhluk apabila terlalu banyak diminta maka bertambah rasa bosannya sedangkan Allah pula lagi banyak kita mengadu dan meminta bertambah pula kasih dan sayangNya.
Allah tidak jauh dari setiap hamba. Yang menjadikan Allah itu jauh dari kita ialah diri kita sendiri. Hati yang tidak merasai kewujudan dan rahmat Allah serta kefahaman yang tidak betul  tergadap agama selalu menjauhkan perasaan manusia kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Blog Archive

Arsip Blog